Jumat, 30 Maret 2012

Icuk Sugiarto


cuk Sugiarto (lahir di SoloJawa Tengah4 Oktober 1962; umur 49 tahun) adalah juara dunia bulu tangkis tahun 1983, yang juga adalah legenda tunggal putra bulu tangkis Indonesia bersama Liem Swie KingLius PongohHastomo ArbiKartono,dll serta pahlawan bulu tangkis Indonesia di era 1980-an bersama pemain - pemain bulu tangkis Indonesia yang lainnya. Ia sekarang menjadi salah satu staf ahli menpora di eranya SBY-JK.
Icuk dikenal sebagai atlet bulu tangkis yang kerap menjuarai pertandingan baik di dalam maupun luar negeri. Kiprahnya dalam dunia bulu tangkis memuncak pada saat dia memenangkan kejuaraan bulu tangkis tingkat dunia yang telah memberikannya gelar Juara Dunia pada tahun 1983 dan 1986. Teknik-teknik tajam yang dahulu digunakannya pada setiap pertandingan seakan melegenda. Bahkan hingga kini, diusianya yang ke 46, beliau masih belum kehilangan kelihaiannya dalam bemain bulu tangkis. Hal ini dibuktikan dengan kepiawaiannya melatih anak didiknya di klub PB Pelita Bakrie.
Suami dari Hj. Nina Yaroh dan ayah dari Natassia Octaviani Sugiarto, Tommy Sugiarto, dan Jauza Fadhilla Sugiarto ini seakan tak dapat dipisahkan dari bulu tangkis. Kendati kariernya menjadi atlet bulu tangkis telah selesai, namun dia tetap berjuang dengan segala cara untuk meningkatkan permainan atlet-atlet bulu tangkis Indonesia agar selalu dapat menorehkan prestasi tertinggi pada setiap pertandingannya.

Tan Djoe Hok


Tan Joe Hok
Tan Joe Hok alias Hendra Kartanegara (Hanzi: 陈甲亮, Pinyin: Chén Jiǎliàng) (lahir di BandungJawa Barat11 Agustus 1937; umur 74 tahun) adalah pemain bulu tangkis Indonesia di era tahun 1960-an. Ia adalah putra Indonesia pertama yang menjuarai All England dan meraih medali emas Asian Games. Selain itu, Ia bersama enam pebulu tangkis Indonesia lainnya merebut Piala Thomas untuk pertama kalinya. Pada masanya, Tan Joe Hok mempunyai nama besar sebagai atlet kebanggaan Indonesia karena prestasinya mengharumkan nama bangsa.
Tan Joe Hok bersama dengan Ferry SonnevilleLie Poo DjianTan King GwanNjoo Kim BieEddy Jusuf, dan Olich Solihin merupakan perintis Tim Thomas Indonesia yang dikenal sebagai “tujuh pendekar" bulu tangkis tanah air. Mereka berhasil menjuarai Piala Thomas 1958 setelah menaklukkan juara bertahan Malaysia (dahulu bernama Malaya) dalam babak penantangan (chalenge round) dengan skor 6-3 di Singapore Badminton Hall, Singapura (dahulu merupakan bagian negara Malaya). Dalam perebutan Piala Thomas tersebut, Tan Joe Hok bermain sebagai pemain tunggal sekaligus pemain ganda (berpasangan dengan Lie Poo Djian).
Setelah pensiun dari pemain bulu tangkis, Tan Joe Hok sempat menjadi pelatih bulu tangkis di Meksiko dan Hongkong. Ia bergabung menjadi pelatih PB Djarum tahun 1982 dan merangkap sebagai project manager cabang PB Djarum di Jakarta.
Ia kemudian diangkat menjadi pelatih pelatnas Piala Thomas 1984 dan berkat bimbingannya Tim Bulu Tangkis Indonesia berhasil menjuarai Piala Thomas 1984 dengan munundukkan China. Atas prestasinya SIWO/ PWI Jaya menganugerahkan penghargaan sebagai Pelatih Olah Raga Terbaik 1984.
 

Ferry Sonneville
Ferdinand Alexander Sonneville (lahir di Jakarta3 Januari 1931 – meninggal di Jakarta20 November 2003 pada umur 72 tahun[1]) adalah pemain bulu tangkis Indonesia di era tahun 1955-1967an. Ia ikut mendirikan PB PBSI (1951), ikut mendirikan KONI (1966), Ketua Umum KONI (1970), anggota Pengurus Asian Games Federation Council (1970), Chef de Mission kontingen Indonesia ke olimpiade (1971), Presiden International Federation Badminton/IBF (1971-1974), dan Ketua Umum PBSI (1981-1985).
Ferry juga dikenal sebagai salah satu pelopor seni beladiri Judo dan Jujutsu (Jiu-Jitsu) di Indonesia. Pada tahun 1953 beliau turut mendirikan Judo & Jiu-Jitsu Club Djakarta (kemudian berubah menjadi Jiu-Jitsu Club Indonesia-JCI), dan sampai akhir hayatnya menjabat sebagai Ketua Umum pada Club tersebut.

Hariyanto Arbi

Hariyanto Arbi.JPGHariyanto Arbi (lahir di KudusJawa Tengah21 Januari 1972; umur 40 tahun) adalah pemain bulu tangkis tunggal putra Indonesia. Jebolan PB Djarumini mempunyai julukan Smash 100 Watt dan aktif bermain di era 1990an, terutama dari tahun 1990 sampai tahun 1996. Setelah pensiun ia menggeluti dunia bisnis peralatan olahraga bulu tangkis Flypower.

5 Pemain Bulutangkis Putri Legendaris Indonesia

5 Pemain Bulutangkis Putri Legendaris Indonesia
1. Minarni Soedaryanto atau Minarni Sudaryanto (lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 10 Mei 1944 – meninggal di Jakarta, 14 Mei 2003 pada umur 59 tahun) adalah seorang pemain bulu tangkis terkenal Indonesia di era tahun 1959 sampai 1975-an. Ia yang menjadi pemain pelatnas sejak berusia 15 tahun, berhasil meraih gelar juara All England, Malaysia Terbuka, AS Terbuka, Kanada Terbuka, Asian Games, dan Piala Uber.
Pada All England 1968, PB PBSI yang mengirimkan Rudy Hartono, Ang Tjin Siang, Minarni Soedaryanto, dan Retno Kustiyah berhasil mencatatkan prestasi yang gemilang. Rudi Hartono meraih juara, Muljadi meraih medali perunggu, Minarni meraih medali perak tunggal putri, dan ganda Minarni/ Retno Koestijah meraih juara. Minarni menjadi pemain bulu tangkis putri Indonesia pertama yang bisa mencapai babak final kejuaraan All England.
Pada perebutan Piala Uber 1975 di Jakarta, Tim Indonesia yang diperkuat oleh Theresia Widiastuti, Imelda Wigoena, Utami Dewi, Tati Sumirah, Minarni Soedaryanto, dan Regina Masli berhasil mempersembahkan Piala Uber untuk pertama kalinya bagi Indonesia setelah di final menundukkan Jepang dengan skor 5-2. Kemenangan ini menjadi pembalasan, setelah sebelumnya Minarni dan kawan-kawan gagal meraih gelar juara karena dikalahkan Jepang dalam babak final Piala Uber 1969 (skor 1-6) dan 1972 (skor 1-6).
Setelah pensiun dari pemain, Minarni yang telah memperkuat Tim Uber Indonesia sebanyak lima kali (1960, 1963, 1966, 1969, dan 1975) kemudian berkarier sebagai pelatih bulu tangkis di pelatnas serta aktif dalam organisasi PB PBSI.
Minarni meninggal dunia dalam usia 59 tahun di RS Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan pada 14 Mei 2003 karena komplikasi radang paru-paru dan lever. Jenasah dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan.
2. Verawaty Wiharjo (lahir di Jakarta, 1 Oktober 1957; umur 53 tahun) adalah pemain bulu tangkis terkenal Indonesia era tahun 1980an. Ia berhasil meraih banyak gelar juara baik di nomor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Pemain-pemain yang pernah berpasangan dengannya adalah Imelda Wigoena, Ivanna Lie, Yanti Kusmiati, Bobby Ertanto, dan Eddy Hartono.
Verawaty Wiharjo kemudian dikenal dengan nama Verawaty Fajrin setelah memeluk agama Islam pada bulan April 1979. Nama Fajrin di belakang namanya diambil dari nama suaminya, Fajrin Biduin Aham.
PRESTASI :
>Tunggal Putri
* Juara Kejuaraan Dunia 1980
* Finalis All England Open 1980
* Juara SEA Games 1981
* Juara Indonesia Terbuka 1982
>Ganda Putri
* Juara Belanda Terbuka 1977 (Verwaty Fajrin/ Imelda Wigoena)
* Juara Denmark Terbuka 1977-1978 (Verawaty Fajrin/ Imelda Wigoena)
* Medali Emas Asian Games 1978 (Verawaty Fajrin/ Imelda Wigoena)
* Juara All England 1979 (Verawaty Fajrin/ Imelda Wigoena)
* Juara Kanada Terbuka 1979 (Verawaty Fajrin/ Imelda Wigoena)
* Finalis Kejuaraan Dunia 1980 (Verawaty Fajrin/ Imelda Wigoena)
* Medali Emas SEA Games 1981 (Verawaty Fajrin/ Ruth Damayanti)
* Juara Indonesia Terbuka 1986 (Verawaty Fajrin/ Ivanna Lie)
* Juara Cina Terbuka 1986 (Verawaty Fajrin/ Ivanna Lie)
* Juara Taiwan Terbuka 1986 (Verawaty Fajrin/ Ivanna Lie)
* Finalis World Badminton Grand Prix Final 1986 (Verawaty Fajrin/ Ivanna Lie)
* Medali Emas SEA Games 1987 (Verawaty Fajrin/ Rosiana Tendean)
* Juara Indonesia Terbuka 1988 (Verawaty Fajrin/ Yanti Kusmiati)
* Medali Perunggu Asian Games 1990 (Verawaty Fajrin/ Lili Tampi)
>Ganda Campuran
* Juara Malaysia Terbuka 1986 (Bobby Ertanto/ Verawaty Fajrin)
* Juara Malaysia Terbuka 1988 (Eddy Hartono/ Verawaty Fajrin)
* Juara Indonesia Terbuka 1989 (Eddy Hartono/ Verawaty Fajrin)
* Juara Belanda Terbuka 1989 (Eddy Hartono/ Verawaty Fajrin)
* Finalis Kejuaraan Dunia 1989 (Eddy Hartono/ Verawaty Fajrin)
* Finalis Asian Games 1990 (Eddy Hartono/ Verawaty Fajrin)
3. Ivanna Lie Ing Hoa (lahir di Bandung, Jawa Barat, 7 Maret 1960; umur 51 tahun) adalah pemain bulu tangkis Indonesia era 1980-an.
PRESTASI :
>Tunggal Putri
* Juara Denmark Terbuka 1979
* Juara Indonesia Terbuka 1983
* Juara SEA Games 1979, 1983
* Juara Taiwan Open 1982, 1984
* Runner-up Kejuaraan Dunia 1980
* Runner-up SEA Games 1981, 1985
* Runner-up World Grand Prix Final 1984
>Ganda Putri
* Juara Indonesia Terbuka, China Terbuka, Taiwan Open 1986 (Berpasangan dengan Verawaty Fajrin)
* Juara Indonesia Terbuka 1987 (Berpasangan dengan Rosiana Tendean)
* Runner-up World Grand Prix Final 1986 (Berpasangan dengan Verawaty Fajrin)
* Runner-up Kejuaraan Asia 1987 (Berpasangan dengan Rosiana Tendean)
>Ganda campuran
* Juara Asian Games 1982 (berpasangan dengan Christian Hadinata)
* Juara SEA Games 1983 (berpasangan dengan Christian Hadinata)
* Juara Indonesia Terbuka 1983, 1984 (berpasangan dengan Christian Hadinata)
* Juara Piala Dunia 1985 (berpasangan dengan Christian Hadinata)
* Juara US Open 1988 (berpasangan dengan Christian Hadinata)
>Beregu Putri
* Runner-up Piala Uber 1978, 1981, 1986
* Runner-up Asian Games 1978
* Juara SEA Games 1979, 1981, 1983, 1985
4.Lucia Francisca Susi Susanti (Hanzi: 王蓮香, Pinyin: Wang Lian-xiang, lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Februari 1971; umur 40 tahun) adalah seorang pemain bulu tangkis Indonesia.
Dia menikah dengan Alan Budikusuma, yang meraih medali emas bersamanya di Olimpiade Barcelona 1992. Selain itu, ia pernah juga meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996. Pasangan Alan dan Susi memiliki 3 orang anak yang bernama Laurencia Averina, Albertus Edward, dan Sebastianus Frederick.
International Badminton Federation (sekarang Badminton World Federation) pada bulan Mei 2004 memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Susi Susanti. Pemain Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan Hall Of Fame yaitu Rudy Hartono Kurniawan, Dick Sudirman, Christian Hadinata, dan Liem Swie King.
PRESTASI :
>Tunggal Putri
* Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992
* Medali Perunggu Olimpiade Atlanta 1996
* Medali Perunggu Asian Games 1990, dan 1994
* Juara World Championship 1993, semifinalis World Championship 1991, 1995
* Juara All England 1990, 1991, 1993, dan 1994, Finalis All England 1989
* Juara World Cup 1989 ,1990, 1993, 1994, 1996, 1997
* Juara World Badminton Grand Prix 1990, 1991, 1992, 1993, 1994 dan 1996
* Juara Indonesia Open 1989, 1991, 1994, 1995, 1996, dan 1997
* Juara Malaysia Open 1992,1993, 1994, 1995, dan 1997
* Juara Japan Open 1991 1992, 1994, dan 1995
* Juara Korea Open 1995
* Juara Dutch Open 19931994
* Juara German Open 1992, 1993 1994
* Juara Denmark Open 1991 dan 1992
* Juara Thailand Open 1991, 1992, 1993, dan 1994
* Juara Swedish Open 1991 1992
* Juara Vietnam Open 1997
* Juara China Taipei Open 1991, 1994 dan 1996
* Juara SEA Games 1987,1989, 1991,1993 dan 1995
* Juara PON 1993
* juara world championship junior 5 kali 1985(ws,wd,xd=3 nomor sekaligus)1987(ws,wd)
>Beregu Putri
* Juara Piala Sudirman 1989 (Tim Indonesia)
* Juara Piala Uber 1994 dan 1996 (Tim Indonesia)
* Finalis Piala Sudirman 1991, 1993, 1995 (Tim Indonesia)
* Finalis Piala Uber 1998 (Tim Indonesia)
* Finalis Asian Games 1990, 1994 (Tim Indonesia)
* Semifinalis Piala Uber 1988, 1990, 1992 (Tim Indonesia)
* Juara SEA Games 1987, 1989, 1991, 1993, 1995 (Tim Indonesia)
* Juara PON 1993 (Tim Jawa Barat)
PENGHARGAAN
* Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama 1992
* The Badminton Hall of Fame 2004
5.Mia Audina Tjiptawan (Hanzi: 張海麗, Pinyin: Zhang Haili) (lahir di Jakarta, Indonesia, 22 Agustus 1979; umur 31 tahun) adalah seorang mantan pemain bulu tangkis Indonesia. Ia merupakan peraih medali perak Olimpiade Atlanta 1996 dan Athena 2004.
Ia memperkuat Tim Piala Uber Indonesia saat masih berumur 14 tahun dan menjadi anggota Tim Piala Uber termuda sepanjang sejarah bulu tangkis. Mia mendapat julukan "Si Anak Ajaib" karena menjadi pemain penentu kemenangan Indonesia saat menjuarai Piala Uber 1994 dan 1996. Mia memperoleh medali perak Olimpiade Atlanta 1996 setelah di final dikalahkan Bang Soo-Hyun, pemain andalan Korea Selatan.
Pada tahun 1999 Mia menikah dengan Tylio Arlo Lobman, seorang penyanyi gospel asal Suriname berkebangsaan Belanda. Ia kemudian menetap dan menjadi warga negara Belanda dan mulai mewakili Belanda dalam berbagai pertandingan.
Prestasi sebagai pemain Indonesia
* Medali Perak Olimpiade Atlanta 1996
* Juara Indonesia Terbuka 1998
* Juara Jepang Terbuka 1997
* Juara Singapura Terbuka 1997
* Juara Piala Uber 1994 dan 1996 (Tim Piala Uber Indonesia)

Ivanna Lie

Sm16lie29epsx.jpgIvanna Lie Ing Hoa (lahir di BandungJawa Barat7 Maret 1960; umur 52 tahun) adalah pemain bulu tangkis Indonesia era 1980-an.

Alan Budi Kusuma


Alanbudikusuma.jpg

Alan Budikusuma Wiratama alias Goei Ren Fang (Dalam aksara Tionghoa: 魏仁芳), (lahir di SurabayaJawa Timur29 Maret 1968; umur 43 tahun) adalah mantan pemain bulu tangkis Indonesia yang meraih medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona 1992 dalam nomor tunggal putra. Ia pensiun dari dunia bulu tangkis setelah Olimpiade Atlanta 1996.
Alan menikah dengan Susi Susanti, yang juga memenangkan medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona.

Christrian Hadinata

Christian hadinata.jpgChristian Hadinata (lahir di SemporJawa Tengah11 Desember 1949; umur 62 tahun) adalah pemain bulu tangkis Indonesia di era 1970-an hingga1980-an. Setelah pensiun, ia berkarier sebagai pelatih dan pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia.

Susi Susanti

Susi Susanti.jpgLucia Francisca Susi Susanti (Hanzi: 王蓮香, PinyinWang Lian-xiang, lahir di TasikmalayaJawa Barat11 Februari 1971; umur 41 tahun) adalah seorang pemain bulu tangkis Indonesia.
Dia menikah dengan Alan Budikusuma, yang meraih medali emas bersamanya di Olimpiade Barcelona 1992. Selain itu, ia pernah juga meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996. Pasangan Alan dan Susi memiliki 3 orang anak yang bernama Laurencia Averina (1999), Albertus Edward (2000), dan Sebastianus Frederick (2003).[1]
International Badminton Federation (sekarang Badminton World Federation) pada bulan Mei 2004 memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Susi Susanti. Pemain Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan Hall Of Fame yaitu Rudy Hartono KurniawanDick SudirmanChristian Hadinata, danLiem Swie King.

Rudy Hartono Kurniawan

Rudy Hartono Kurniawan (Hanzi: 梁海量, Nio Hap Liang; translasi fonetik nama Indonesianya ke bahasa Tionghoa: 哈托诺 Hatuonuo; lahir di Surabaya,Jawa Timur18 Agustus 1949; umur 62 tahun) adalah seorang mantan pemain bulu tangkis Indonesia. Ia pernah memenangkan kejuaraan dunia pada tahun 1980, dan Kejuaraan All England selama 8 kali pada tahun 1960'an dan 1970'an.Rudy hartono kurniawan.jpg

Daftar isi

  [sembunyikan