Selasa, 22 November 2011

Egi Melgiansyah

Inilah Penilaian RD terhadap Egi Melgiansyah
Egi adalah motor serangan 'Garuda Muda' pada SEA Games 2011 ini, dan memang terbukti kepemimpinan serta skillnya mampu membuat timnas melenggang sampai partai puncak.

Rahmad pun sangat mengapresiasi permainan 'sang dinamo' yang dikenal seorang pekerja keras di lini tengah.

"Kalau disuruh menilai dari pribadi Egi, dia main dengan penuh tanggung jawab bermain dengan motivasi yang tinggi, tidak pernah mau melepas lawan, dan tidak pernah mau setengah-setengah," ujar RD saat ditanya sosok sang kapten tim. "Dia selalu 100 persen."

Tapi menjelang final kondisi Egi pun sedikit mengkhawatirkan karena tertimpa cedera pada penghujung laga semifinal melawan Vietnam beberapa hari lalu (19/11/2011). "Saya rasa bisa, tapi kita lihat saja bagaimana kondisinya besok. Saya tidak mau berandai andai," ujar RD ketika ditanya kemungkinan menurunkan gelandang Pelita Jaya itu.

Indonesia akan menjalani partai final melawan Malaysia pada hari Senin (21/11/2011) di Stadion Utama Gelora Bung Karno.[yob]

Senin, 21 November 2011

Hendro siswanto

Yongki Aribowo


Yongki Aribowo (ditulis juga Yongki Ariwibowo, lahir di TulungagungJawa Timur23 November 1989; umur 21 tahun) adalah seorang pemain sepak bola profesional yang kini bermain di klub Arema Indonesia. Sebagai penyerang, Yongki memiliki kecepatan, kelincahan, kemampuan mengontrol bola, memanfaatkan perangkap offside, tendangan terukur mematikan, dan sundulan bola-bola atas yang cukup baik. Seperti pemain lain ia juga mempunyai idola, pemain yang ia kagumi adalah striker AC MilanFilippo Inzaghi. Saat ini ia tergabung dalamIndonesia asuhan Alfred Riedl untuk Piala AFF 2010. Dari tiga kali penampilan ia sudah menabung dua gol, ketika timnas bersua Maladewadan Timor Leste.

Stevie Bonsapia


Stevie Bonsapia (lahir di Indonesia10 Mei 1988; umur 23 tahun) merupakan seorang pemain sepak bola Indonesia yang berposisi sebagaigelandang. Saat ini ia bermain untuk Persipura Jayapura.

Ferdinand Alfred Sinaga


Ferdinand Alfred Sinaga (lahir 18 September 1988; umur 23 tahun)merupakan seorang pemain sepak bola berkebangsaan Indonesia yang kini bermain di klub Persiwa Wamena. Dia dilahirkan diBengkulu. Bertinggi badan 170 cm dan berat 65 kg. Berposisi sebagai penyerang.

Mahadirga Maranando Lasut (lahir 17 Agustus 1988; umur 23 tahun)) merupakan seorang pemain sepak bola berkebangsaan Indonesia yang kini membela klub Sriwijaya FC. Dia dilahirkan diTomohon. Bertinggi badan 172 cm dan berat 64 kg. Klub pertamanya ialah Tomohon Junior Manado.
Diego Michiels (lahir di DeventerBelanda8 Agustus 1990; umur 21 tahun) adalah bek Go Ahead Eagles yang sedang dipinjamkan ke Pelita Jaya Jawa Barat dan saat ini sudah selesai dalam proses naturalisasi untuk bermain di Tim nasional U-23 Indonesia [1]. Diego meniti karir bola di klub amatir, RDC Deventer, kemudian direkrut Go Ahead Eagles untuk tim junior. Penampilan perdana sebagai starter 11 pada 20 November 2009 lawan MVV.

Gunawan Dwi Cahyo


bek yang sudah menciptakan 2 goal ini menjadi andalan timnas u-23

Abdurrahman . bek jangkung ini bermain untuk semen padang dan menjadi andalan timnas u-23

Hasim Kipuw (lahir 9 Mei 1988) merupakan seorang pemain sepak bola berkebangsaan Indonesia yang kini membela klub Persija Jakarta. Berposisi sebagai bek. Dia pertama kali bermain di klub utamanya yaitu PPLP Maluku. Bertinggi badan 180 cm dan berat 70 kg.

Andik Vermansyah (lahir 23 November 1991; umur 19 tahun[1]) adalah pemain sepak bola Indonesia yang saat ini bermain untuk klub Persebaya 1927.

Minggu, 20 November 2011

Mengamalkan Ilmu Adalah Ciri Da’i Sejati

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan, “Salah satu akhlak dan sifat yang semestinya bahkan wajib dimiliki oleh da’i adalah beramal dengan isi dakwahnya. Dan hendaknya dia bisa menjadi teladan yang baik dalam perkara yang didakwahkannya. Bukan termasuk orang yang mengajak kepada sesuatu kemudian meninggalkannya. Atau melarang sesuatu tetapi kemudian dia sendiri justru melakukannya. Ini adalah keadaan orang-orang yang merugi, kita berlindung kepada Allah darinya.
Adapun keadaan orang-orang yang beriman dan beruntung adalah menjadi da’i kebenaran, mereka mengamalkan ajakannya, bersemangat melakukannya, bersegera mengerjakannya serta berusaha menjauhi perkara yang dilarangnya. Allah jalla wa ‘ala berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan sesuatu yang kalian sendiri tidak mengerjakannya. Sungguh besar murka Allah atas perkataan kalian terhadap sesuatu yang kalian sendiri tidak kerjakan.” (QS. Ash Shaff [61]: 2-3)
Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman dalam konteks celaan terhadap kaum Yahudi karena mereka menyuruh orang untuk berbuat baik sementara mereka sendiri melupakan diri sendiri, “Apakah kalian menyuruh orang untuk mengerjakan kebaikan sedangkan kalian melupakan kewajiban diri kalian sendiri. Padahal kalian juga membaca Al Kitab. Tidakkah kalian memahami.” (QS. Al Baqarah [2]: 44)…” (Wujuubu Da’wah ilallaah wa Akhlaaqu Du’aat, hal. 52)

Mengamalkan Ilmu Adalah Ciri Penuntut Ilmu Sejati

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Ustaimin rahimahullah menyebutkan bahwa salah satu adab yang harus dimiliki oleh penuntut ilmu adalah mengamalkan ilmu yang dimiliki. Beliau mengatakan, “Sudah seyogyanya penuntut ilmu beramal dengan ilmunya, baik yang terkait dengan masalah akidah, akhlak, adab maupun muamalah. Karena sesungguhnya inilah buah ilmu dan hasil yang bisa dipetik darinya.
“Seseorang yang membawa ilmu itu seperti orang yang membawa senjata. Bisa jadi senjata itu membelanya atau justru berbalik mengenai dirinya. Oleh sebab itulah terdapat sebuah hadits shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, “Al-Qur’an adalah hujjah pembelamu atau yang menjatuhkanmu.” (HR. Muslim). Al-Qur’an akan membelamu jika kamu beramal dengannya. Dan dia akan berubah menjadi musuhmu apabila kamu tidak mengamalkannya…” (Kitabul ‘Ilmi, hal. 32)

Hukum Bila Ilmu Tidak Diamalkan

Syaikh Shalih bin Abdul ‘Aziz Alusy Syaikh hafizhahullah berkata, “Beramal dengan ilmu itu ada yang apabila ditinggalkan menyebabkan kekafiran, ada pula yang menyebabkan terjatuh dalam kemaksiatan, dan ada pula yang membuat dirinya terjatuh dalam perkara yang makruh, dan ada juga yang apabila ditinggalkan boleh. Lantas bagaimanakah maksudnya ?
Ilmu itu terbagi menjadi beberapa bagian. Ilmu tentang tauhid, yaitu meyakini bahwasanya Allah sajalah yang berhak diibadahi. Maka apabila seorang hamba mengetahui ilmu ini lalu tidak beramal dengan ilmu ini sehingga dia berbuat syirik kepada Allah jalla wa ‘ala maka ilmunya itu tidak akan bermanfaat baginya. Maka pada saat semacam itu bagi dirinya meninggalkan amalan menyebabkan dia kafir.
Dan terkadang bisa dikategorikan maksiat yaitu misalnya apabila seseorang mengetahui bahwa khamr haram diminum, dijual, dibeli, memberikan, memintanya, dan seterusnya. Kemudian dia menyelisihi ilmu yang dimilikinya padahal dia mengetahui keharamannya, tetapi dia tetap nekat melakukannya. Maka tindakannya ini dikategorikan kemaksiatan. Artinya dia telah terjatuh dalam dosa besar.
Dalam pembahasan ini, ada pula ilmu yang apabila tidak diamalkan dihukumi sebagai hal yang makruh. Seperti contohnya apabila seseorang mengetahui bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat dengan tata cara tertentu yang termasuk sunnah-sunnah shalat kemudian dia tidak mengamalkannya maka ini makruh hukumnya. Karena dia telah meninggalkan sebuah amal sunnah, bukan wajib. Sehingga hukum meninggalkannya adalah makruh saja sedangkan mengamalkannya hukumnya mustahab.
Dan terkadang beramal dengan ilmu itu mubah saja begitu pula mubah meninggalkannya. Seperti perkara-perkara mubah dan adat dan semacamnya. Seperti misalnya apabila sampai kepada kita hadits bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memakai pakaian dengan model tertentu, atau cara berjalan beliau adalah demikian dan demikian. Perkara-perkara ini adalah perkara manusiawi dan kebiasaan saja, sebagaimana sudah kita pelajari bahwa hal seperti ini tidak termasuk perkara yang kita diperintahkan untuk menirunya. Sehingga tidak mengerjakannya adalah mubah sebab seorang muslim memang tidak diperintahkan untuk meniru perkara-perkara semacam ini. Yaitu perkara-perkara seperti tata cara berjalan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, suaranya, atau hal-hal lain yang termasuk perkara manusiawi dan kebiasaan saja yang dilakukan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga mengamalkan hal itu mubah saja. Dan terkadang bisa juga diberi pahala apabila disertai niat ingin meneladani beliau. Karena itulah maka meninggalkan amal dalam hal ini juga mubah…” (Syarh Kitab Tsalatsatul Ushul, hal. 5)

Ilmu Akan Menjadi Pembela Atau Penentangmu

Syaikh Abdullah bin Shalih Al Fauzan hafizhahullah berkata, “Dan hendaknya diingat bahwa seseorang yang tidak beramal dengan ilmunya maka ilmunya itu kelak akan menjadi bukti yang menjatuhkannya.
Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai dia akan ditanya tentang empat perkara, diantaranya adalah tentang ilmunya, apa yang sudah diamalkannya.”
Ini bukan hanya berlaku bagi para ulama saja, sebagaimana anggapan sebagian orang. Akan tetapi semua orang yang mengetahui suatu perkara agama maka itu berarti telah tegak padanya hujjah. Apabila seseorang memperoleh suatu pelajaran dari sebuah pengajian atau khutbah Jum’at yang di dalamnya dia mendapatkan peringatan dari suatu kemaksiatan yang dikerjakannya sehingga dia pun mengetahui bahwa kemaksiatan yang dilakukannya itu adalah haram maka ini juga ilmu. Sehingga hujjah juga sudah tegak dengan apa yang didengarnya tersebut.
Dan terdapat hadits yang sah dari Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dan al-Qur’an itu adalah hujjah bagimu atau hujjah untuk menjatuhkan dirimu.” (HR. Muslim)” (Hushulul Ma’mul, hal. 18)

Beramal Adalah Sarana Mempertahankan Ilmu

Syaikh Abdullah bin Shalih Al Fauzan hafizhahullah berkata, “Kemudian perlu dimengerti pula bahwa sebenarnya beramal itu juga termasuk penyebab ilmu tetap ada dan bertahan. Oleh sebab itulah, dapat anda jumpai bahwa orang yang beramal dengan ilmunya akan mudah mengeluarkan ilmunya kapanpun dia mau.
Adapun orang yang tidak beramal dengan ilmunya maka ilmu yang didapatkannya sangat cepat hilang. Sebagian ulama salaf mengatakan, “Dahulu kami mencari sarana pendukung dalam rangka menghafalkan hadits dengan cara mengamalkannya.”
Selain itu, ulama lain mengatakan, “Barang siapa yang mengamalkan ilmu yang diketahuinya niscaya Allah akan mewariskan kepadanya ilmu lain yang belum dia ketahui. Dan barang siapa yang tidak beramal dengan ilmu yang sudah diketahuinya maka sangat dikhawatirkan Allah akan melenyapkan ilmu yang dimilikinya.”
Perkataan ini dianggap hadits oleh sebagian orang, padahal sebenarnya itu bukan hadits. Sebab itu hanyalah ungkapan yang disebutkan Syaikhul Islam rahimahullah. Makna dari kalimat ‘Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum dimilikinya’ adalah Allah akan menambahkan keimanan dan menyinari pandangan mata hatinya serta membukakan baginya berbagai jenis ilmu dan cabang-cabangnya.
Oleh sebab itulah anda temukan orang alim yang senantiasa beramal terus mendapatkan peningkatan dan memperoleh limpahan barakah dari Allah dalam hal waktu dan ilmunya. Dalil pernyataan ini terdapat di dalam kitabullah. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang yang tetap mencari petunjuk maka Allah akan tambahkan kepada mereka petunjuk dan Allah anugerahkan kepada mereka ketakwaan.” (QS. Muhammad [47]: 17)
Asy Syaukani mengatakan, “Artinya Allah pasti akan menambahkan kepada mereka keimanan, dan ilmu serta bashirah dalam beragama. Sehingga maknanya orang-orang yang mencari hidayah dengan meniti jalan kebaikan, beriman kepada Allah, dan mengamalkan perintah-Nya niscaya Allah akan tambahkan keimanan, ilmu dan bashirah dalam beragama kepada mereka”. Maka seorang muslim hendaknya mengenali urgensi mengamalkan ilmu.” (Hushulul Ma’mul, hal. 17)

Ilmu Melahirkan Amalan

Keutamaan Ilmu
Imam Ahmad mengatakan, “Menuntut ilmu dan mengajarkannya lebih utama daripada berjihad dan amal sunnah lainnya.” Karena ilmu itu adalah asas dan pokok segala urusan, bahkan dia merupakan ibadah paling agung serta kewajiban kolektif (fardhu kifayah) yang paling ditekankan. Bahkan dengan ilmulah Islam dan kaum muslimin tetap hidup.

Adapun ibadah-ibadah sunnah hanya akan memberikan manfaat bagi diri pelakunya sendiri dan tidak mengenai orang lain. Ilmu itulah warisan yang ditinggalkan para Nabi dan cahaya yang akan menerangi hati. Orang yang mewarisinya adalah golongan Allah dan pembela-Nya, mereka adalah orang yang paling utama di sisi Allah, paling dekat dengan-Nya, paling takut kepada-Nya serta paling tinggi derajatnya.” (lihat Hasyiyah Tsalatsatul Ushul, hal. 11)
Ibarat Pohon yang Tak Berbuah
Namun ingat, bahwa ilmu yang dimaksud di sini adalah ilmu yang membuahkan amalan, itulah ilmu yang bermanfaat.
Syaikh Abdurrahman bin Qasim An Najdi rahimahullah mengatakan, “Amal adalah buah dari ilmu. Ilmu itu dicari demi mencapai sesuatu yang lain. Fungsi ilmu ibarat sebatang pohon, sedangkan amalan seperti buahnya. Maka setelah mengetahui ajaran agama Islam seseorang harus menyertainya dengan amalan. Sebab orang yang berilmu akan tetapi tidak beramal dengannya lebih jelek keadaannya daripada orang bodoh.
Di dalam hadits disebutkan, “Orang yang paling keras siksanya adalah seorang berilmu dan tidak diberi manfaat oleh Allah dengan sebab ilmunya.” Orang semacam inilah yang termasuk satu di antara tiga orang yang dijadikan sebagai bahan bakar pertama-tama untuk menyalakan api neraka.
Di dalam sebuah sya’ir dikatakan,
Orang alim yang tidak mau
Mengamalkan ilmunya
Mereka akan disiksa sebelum
Disiksanya para penyembah berhala. (lihat Hasyiyah Tsalatsatul Ushul, hal. 12)
Ancaman Bagi Orang yang Berilmu Tapi Tidak Beramal
Syaikh Nu’man bin Abdul Karim Al Watr mengatakan, “Di dalam al-Qur’an Allah ta’ala sering sekali menyebutkan amal shalih beriringan dengan iman. Allah juga mencela orang-orang yang mengatakan apa-apa yang mereka tidak kerjakan. Dan Allah mengabarkan bahwa perbuatan seperti itu sangat dimurkai-Nya.
Allah berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan. Sungguh besar kemurkaan di sisi Allah karena kalian mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan.” (QS. Ash Shaff [61]: 2-3)
Di dalam shahih Bukhari dan Muslim diriwayatkan hadits Usamah bin Zaid, dia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada hari kiamat nanti akan ada seseorang yang didatangkan kemudian dilemparkan ke dalam neraka. Isi perutnya terburai, sehingga ia berputar-putar sebagaimana berputarnya keledai yang menggerakkan penggilingan. Penduduk neraka pun berkumpul mengerumuninya. Mereka bertanya, ‘Wahai fulan, apakah yang terjadi pada dirimu? Bukankah dahulu engkau memerintahkan kami untuk berbuat kebaikan dan melarang kami dari kemungkaran?’. Dia menjawab, ‘Dahulu aku memerintahkan kalian berbuat baik akan tetapi aku tidak mengerjakannya. Dan aku melarang kemungkaran sedangkan aku sendiri justru melakukannya’.”
Oleh sebab itu ilmu harus diamalkan. Shalat harus ditegakkan. Zakat juga harus ditunaikan, dan lain sebagainya. Karena sesungguhnya Allah tidak memiliki tujuan lain dalam menciptakan makhluk kecuali supaya mereka beribadah kepada-Nya. Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (QS. Adz Dzariyaat [51]: 56)” (Lihat Taisirul Wushul, hal. 10)
Berilmu Tidak Beramal Menyerupai Kaum Yahudi
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Maksud perkataan beliau (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab), “Beramal dengannya” adalah beramal dengan perkara-perkara yang dituntut oleh ilmu ini, yaitu beriman kepada Allah, menaati-Nya dengan cara melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Beramal dengan ibadah yang khusus maupun ibadah yang berdampak keluar. Ibadah yang khusus seperti shalat, puasa dan haji. Sedangkan ibadah yang berdampak keluar ialah seperti beramar ma’ruf dan nahi munkar, berjihad di jalan Allah dan lain sebagainya.
Pada hakikatnya amal adalah buah ilmu. Barang siapa yang beramal tanpa ilmu maka dia telah menyerupai orang Nasrani. Dan barang siapa yang berilmu tapi tidak beramal maka dia telah menyerupai orang Yahudi.” (Lihat Syarhu Tsalatsatul Ushul, hal. 22)
Belum Layak Disebut ‘Alim Jika Belum Beramal
Syaikh Abdullah bin Shalih Al Fauzan hafizhahullah berkata, “Ilmu tidaklah dituntut melainkan supaya diamalkan. Yaitu dengan mewujudkan ilmu dalam praktek nyata, yang tampak dalam bentuk pola pikir seseorang dan perilakunya. Terdapat nash-nash syari’at yang mewajibkan untuk mengikuti ilmu dengan amalan dan agar akibat dari ilmu yang dipelajari muncul pada diri orang yang menuntut ilmu. Dan terdapat ancaman yang keras terhadap orang yang tidak beramal dengan ilmunya. Dan begitu pula bagi orang yang tidak memulai perbaikan dari dirinya sendiri sebelum memperbaiki diri orang lain. Dan dalil-dalil tentang hal itu sudah sangat populer dan dikenal.
Sungguh indah ucapan Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah, “Seorang ‘Aalim itu masih dianggap Jaahil (bodoh) apabila dia belum beramal dengan ilmunya. Apabila dia sudah mengamalkan ilmunya maka jadilah dia seorang yang benar-benar ‘Aalim.”
Ini adalah ungkapan yang sangat tepat. Karena apabila seseorang memiliki ilmu, akan tetapi dia tidak mengamalkan ilmu tersebut maka dia tetaplah disebut jahil. Sebab tidak ada perbedaan antara keadaan dirinya dengan keadaan orang yang jahil. Apabila dia berilmu tetapi tidak mengamalkannya maka orang yang alim itu belumlah pantas disebut sebagai orang berilmu yang sesungguhnya, kecuali bila di sudah beramal dengan ilmunya.” (Hushulul Ma’mul, hal. 16)

Islam di Jepang

Jika Anda mendengar Negara Jepang maka yang akan bermunculan di benak Anda adalah satu atau lebih dari karakter Jepang yang menonjol, yaitu; Negara Penjajah Indonesia setelah Belanda, bom atom Hiroshima dan Nagashaki, penyembah matahari, budaya Shinto, agama Budha, olahraga Sumo, kendaraan sepeda motor dan mobil buatan Jepang, kedisiplinan, manajemen kerja yang handal dlsb. Pendek kata, semua yang Anda bayangkan tidak satupun mengenai Islam. Oleh karena itu termasuk hal yang unik dan menarik jika kita mengenal Jepang dari sisi keislaman.
Islam dan Muslim di Jepang
Dr. Zakaria Ziyad, kepala Lembaga Kaum Muslimin (LKM), di Jepang mengungkapkan, Islam masuk ke Jepang sudah sejak 200 tahun lalu melalui para pedagang muslim. Sebagian warga negara pribumi Jepang yang masuk Islam di luar negaranya kembali ke sana menyebarkan Islam. Sumber lain Hirofumi Tanada, profesor ilmu manusia di Universitas Waseda di Tokyo, mengatakan bahwa Islam masuk ke Jepang (maksudnya pada masa modern ini) tahun 1920-an melalui imigrasi beberapa ratus Muslim Turki dari Rusia menyusul evolusi bekas negara Soviet itu.
Menurut Dr. Ziyad Jumlah kaum muslimin dari warga Negara (WN) pribumi Jepang ada sekitar 100.000 ribu orang. Sedangkan kaum Muslimin non-WN asli Jepang dari kalangan pendatang yang tinggal di Jepang mencapai 150.000 orang Muslim.
Sumber yang lebih akurat karena hasil penelitian, yaitu DR. Shalih Mahdi As-Samirai direktur Islamic Center di Jepang memperkirakan bahwa jumlah umat Islam WN Jepang sekitar 100.000 atau lebih sedangkan WNA berjumlah 300.000 ataulebih. Oleh karena itu Wikipedia memperkirakan jumlah muslim di Jepang berjumlah 400.000.
Tahun 1930-an, kaum Muslim mencapai jumlah 1,000 jiwa dari berbagai negara asal.
Gelombang migran lain yang mendorong populasi Muslim mencapai puncaknya di tahun 1980-an, bersama dengan pekerja migran dari Iran, Pakistan, dan Bangladesh.
Jepang sekarang menjadi rumah bagi komunitas Muslim yang berjumlah 400,000 jiwa, dari total populasi negara sebesar 127 juta (0,0031%).
Tanada mengatakan beberapa faktor seperti pertukaran pelajar, wirausahawan dan mereka yang memiliki karir profesional bertanggung jawab untuk meningkatnya populasi Muslim.
“Ada banyak Muslim yang telah menikah dan tinggal di Jepang bersama keluarga mereka, dan mereka ingin memperdalam pertukaran dengan komunitas mereka,” ujar profesor Tanada. Juga ada peningkatan dalam jumlah mualaf Jepang, yang saat ini sekitar 10,000 jiwa di antara komunitas Muslim. Banyak wanita Jepang yang masuk Islam setelah menikah dengan pria Muslim.
Masjid dan Imam di Jepang
Kini, di seantero Jepang baru ada sekitar 60 Masjid dan lebih dari 100 musholla di seluruh penjuru Jepang yang harus melayani ribuan kaum Muslimin.
Tokyo Camii, yang juga dikenal sebagai Masjid Tokyo, salah satu Masjid tertua di Jepang menerima 400 sampai 500 Muslim saat ini, kebanyakan berasal dari Pakistan, Malaysia, dan Indonesia.
Sejumlah masjid dan mushalla yang ada di Jepang kekurangan imam dan para khatib yang seharusnsya dapat memberdayakan kaum Muslimin Jepang dan mengenalkan kepada mereka prinsip-prinsip agama. Kebanyakan Da’i kaum Muslimin yang dikirim negara-negara Arab dan Islam tidak menguasai bahasa Jepang.
Zakaria mengingatkan, negeri Sakura tersebut amat memerlukan seorang Mufti yang bersedia tinggal di tengah kaum Muslimin di Jepang agar dapat memberikan fatwa agama yang benar kepada mereka. Ia mengatakan, semua orang akan mengenal seberapa besar problematika yang dihadapi manakala mengetahui bahwa jumlah imam yang ada saat ini di Jepang tidak lebih dari 5 orang saja.!!
Pemakaman Islam di Jepang
Selain itu masalah lain adalah hingga saat ini belum ada pemakaman Islam mengingat harga tanah di Jepang amat mahal, sehingga kaum muslimin belum bisa leluasa menguburkan kaum Muslimin sesuai dengan syariat mereka. Sementara orang-orang Jepang membakar jenazah orang-orang yang meninggal di kalangan mereka.
Sikap Jepang Terhadap Islam
Ziyad mengatakan, masyarakat Jepang tidak menyimpan rasa benci terhadap Islam ataupun kaum Muslimin. Belum pernah terjadi, ada seorang Muslim yang mengalami kesulitan atau masalah, baik ia seorang WN pribumi Jepang maupun warga pendatang. Ia menyiratkan, pemerintah dan rakyat Jepang memberikan kaum Muslimin kebebasan total dalam menjalankan syiar agama mereka.
Bahkan masyarakat Jepang sendiri yang masuk Islam semakin banyak hingga Hirofumi Tanada, profesor ilmu manusia di Universitas Waseda di Tokyo, mengatakan kepada Japan Times, Minggu (14/11/2010), “Saya percaya bahwa minat pada Islam secara umum meningkat.”
Kesulitan dan Krisis Identitas
Kehidupan di Jepang tidak selalu indah bagi kaum Muslim. Meski katanya penyedia makanan halal tersebar di seluruh ibukota Tokyo, namun tidak mudah mendapatkan makanan halal setiap waktu, terutama ketika dia sedang terburu-buru. Bahkan di sekolah anak-anak muslim tidak bisa bebas dari makanan yang tidak halal. Misalnya, jika kau melihat dengan seksama ke bungkus ‘sembei’ (biskuit beras), mereka memasukkan ekstrak sup ayam, yang mungkin bukan makanan halal (hasil sembelihan orang musyrik, atau kafir non ahli kitab).
Kesulitan lain adalah dalam menunaikan shalat lima waktu di masjid, karena jumlahnya yang terbatas, kecuali shalat Jum’at mereka selalu berkumpul dalam jumlah besar.
Di Negara Raksasa Asia itu kaum muslimin banyak yang kehilangan identitas Islam. Hal ini merupakan problem paling krusial yang dihadapi generasi baru Islam Jepang. Demikian seperti diungkapkan Zakaria yang menjelaskan, bahwa penyebab hal itu adalah karena tidak adanya satu sekolah Islam pun di Jepang hingga saat ini!
Andik Firmansyah . Pemain ini sangat mempunyai kecepatan di atas rata rata , dengan tubuhnya yang mungil dia dapat meliak liuk di lapangan . gelandang timnas u-23 ini sekarang berada di tim persebaya

Sabtu, 19 November 2011

\
Victor Igbonefo . Pemain pelita ini sudah resmi menjadi punggawa TIMNAS GARUDA bersama Greg Nwokolo

Greg Nwokolo . Pemain Pelita Jaya Karawang ini mempunyai skill di atas rata rata . Penyerang pelita ini sudah resmi menjadi warga negara Indonesia setelah mengucapkan sumpah bersama 4 temannya yang lain . Greg sudah masuk timnas senior .

Kurnia Meiga , Kiper TIMNAS U-23 ini sangat mempunyai bakat . dia menjaga gawang dengan khasnya yang dingin dan santai . Kiper yang dimiliki Arema Indonesia ini adalah kiper utama timnas u-23 setelah andri tani

Jumat, 18 November 2011


Andri Tani . Kiper lapis ke2 yang di miliki oleh TIMNAS INDONESIA U-23 . pemain yang baru 17 tahun ini sangat memiliki bakat dalam menjaga gawang .

Egy Melgiansyah . Kapten TIMNAS INDONESIA U-23 ini sangat pandai mengatur permainan di lapangan tengah . dia ini adalah jendral lapangan tengah INDONESIA . umpan umpannya sangat memanjakan para striker INDONESIA . Pemain Pelita ini menggeser Yongki sebagai kapten

Patrich Wanggai . Striker asal Persidafon Dafonsoro ini sangat mematikan di lini depan TIMNAS INDONESIA U-23 . dia sudah mencetak 4 gol sejauh ini . duet mematikan bersama tibo

Titus Bonai . Pemain andalan TIMNAS U-23 di SEAGAMES ke 26 ini , menjadi duet mematikan bersama patrich wanggai . mereka sangai produktif dengan goal nya , yakni 7 gol . 3 gol dari tibo dan 4 gol dari patrich wanggai

Oktoviannus Manianni. pemain andalan timnas u-23 yang mempunyai skill tinggi dan kecepatan yang tinggi.

Patrich Wanggai Tantang David Beckham

Patrich Wanggai dan kawan-kawan yang tergabung dalam tim sepak bola nasional (timnas) U-23 bakal menguji ketajaman David Beckham dan LA Galaxy di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, akhir bulan ini. Selain Beckham, bintang-bintang LA Galaxy lainnya, seperti Landon Donovan dan Robbie Keane, juga dipastikan akan hadir.


"Timnas SEA Games ini menjadi magnet bagi publik sehingga kenapa tidak kali ini mereka saja yang menghadapi LA Galaxy. Ini akan jadi hadiah buat mereka jika menang SEA Games nanti," kata Direktur Mahaka Sports Hasani Abdulgani, selaku promotor yang mendatangkan LA Galaxy, dalam jumpa pers siang ini, Rabu, 16 November 2011.

Abdulgani menjamin Beckham, Donovan, dan Robby Keane akan datang ke Jakarta. Sebab, kata dia, pihaknya telah memasukkan klausul tersebut dalam kontrak dengan pihak LA Galaxy. "Sudah ditandatangani, dalam kontrak jelas, tanpa Beckham kita batalin, mereka akan datang full team," katanya.

Abdulgani mengatakan sebelumnya pihaknya berniat mempertemukan timnas senior untuk melawan LA Galaxy. Namun melihat prestasi Bambang Pamungkas dan kawan-kawan terus melorot, pihaknya kemudian mengajukan timnas U-23 yang dibesut pelatih Rahmad Darmawan untuk menantang David Beckham dan kawan-kawan. "Yang senior, ya sudah, istirahat dulu," katanya.

Pasukan LA Galaxy dijadwalkan akan tiba di Jakarta, 28 November 2011. Selain akan bertanding dengan timnas U-23, Beckham dan kawan-kawan juga akan menggelar soccer klinik khusus untuk anak-anak. Selain itu juga akan digelar meet and greet. Klub besutan pelatih Bruce Arena ini tak akan lama di Jakarta. "Setelah abis main, mandi, langsung berangkat. Karena tanggal 3 (Desember) mereka main di Filipina terus ke Melbourne," kata Abdulgani.

Koordiantor timnas, Bob Hippy, mengatakan saat ini pemain-pemain muda Indonesia yang berada di skuad Garuda Muda, sebutan lain untuk timnas U-23, sedang bangkit. Mereka menunjukkan prestasi yang luar biasa dengan meraih poin sempurna dalam tiga pertandingan di SEA Games. Mereka menekuk Kamboja 6-0, Singapura 2-0, dan Thailand 3-1. "Saat ini yang terbaik anak-anak muda," katanya.

Pihak penyelenggara sendiri telah mencetak tiket sebanyak 76 ribu lembar. Tiket dibagi dalam beberapa kategori. Tiket termurah untuk Kategori III dijual seharga Rp 75 ribu, Kategori II Rp 150 ribu, Kategori I Rp 250 ribu, VIP Timur Rp 500 ribu, dan VIP Barat Rp 750 ribu. Tiket bisa dibeli secara online sejak pekan lalu.

Jihad Melawan Setan

Manusia yang ingin selamat, ia harus berjihad melawan setan tersebut dengan bersenjatakan ilmu dan mentazkiyah jiwanya. Ilmu nafi’ akan menghasilkan keyakinan, yang akan menolak syubhat. Sedangkan tazkiyatun nafs, akan melahirkan ketakwaan dan kesabaran, yang akan mengendalikan syahwat. 
Menurut Imam Ibnul Qayyim, jihad melawan setan, ada dua tingkatan. Pertama, menolak syubhat dan keraguan yang dilemparkan setan kepada hamba. Kedua, menolak syahwat dan kehendak-kehendak rusak yang dilemparkan setan kepada hamba. Jihad yang pertama akan diakhiri dengan keyakinan, sedangkan jihad yang kedua akan diakhiri dengan kesabaran. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : 

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِئَايَاتِنَا يُوقِنُونَ 

"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami".[As Sajdah : 24].

Allah memberitakan, bahwa kepemimpinan agama hanyalah diraih dengan kesabaran (dan keyakinaan). Yakni kesabaran menolak syahwat dan kehendak-kehendak yang rusak, dan keyakinan menolak keraguan dan syubhat. (Zadul Ma’ad).

Oleh karena itu, senjata untuk melawan senjata setan ialah ilmu dan kesabaran. Ilmu yang bersumber dari kitab Allah dan Sunnah RasulNya. Kemudian mengamalkan ilmu tersebut, sehingga jiwa menjadi bersih dan suci, dan menumbuhkan kesabaran. 

Adapun menghadapi setan, secara rinci, di antaranya dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Beriman Dan Bertauhid Kepada Allah Dengan Sebenar-benarnya.
Sesungguhnya seluruh kekuatan, kekuasaan, kesempurnaan hanyalah milik Allah Pencipta alam. Oleh karena itu, seorang hamba yang ditolong dan dilindungi Allah, maka tidak ada seorangpun yang mampu mencelakakannya. Sehingga senjata pertama dan terutama bagi seorang mukmin untuk menghadapi setan, ialah dengan beriman secara benar kepada Allah, beribadah dengan ikhlas kepadaNya, bertawakkal hanya kepadaNya, dan beramal shalih menurut aturanNya, lewat Sunnah RasulNya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberitakan, setan tidak memiliki kekuasaan terhadap hamba-hambaNya yang beriman dan mentauhidkanNya. Allah berfirman : 

إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ 

"Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah".[An Nahl : 99, 100].

Ibnul Qayyim menjelaskan, ketika Iblis mengetahui bahwa dia tidak memiliki jalan (untuk menguasai) orang-orang yang ikhlas, maka dia mengecualikan mereka dari sumpahnya yang bersyarat untuk menyesatkan dan membinasakan (manusia). Disebutkan dalam Al Qur`an, Iblis mengatakan. 

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ إِلاَّ عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ 

"Demi kekuasaanMu, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlas di antara mereka". [Shad : 82, 83]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : 

إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلاَّ مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ 

"Sesungguhnya hamba-hambaKu tidak ada kekuasaan bagimu (Iblis) terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang sesat" [Al Hijr : 42]

Maka ikhlas adalah jalan kebebasan, Islam adalah kendaraan keselamatan, dan iman adalah penutup keamanan [1]. 

2. Berpegang Teguh Kepada Al Kitab Dan As Sunnah Sesuai Dengan Pemahaman Salafush Shalih.
Ketika Allah menurunkan manusia di muka bumi, sesungguhnya Dia menyertakan petunjuk untuk mereka. Sehingga manusia hidup di dunia ini tidak dibiarkan begitu saja tanpa bimbingan, atau tanpa perintah dan tanpa larangan. Bahkan Allah menurunkan kitab suci dan mengutus para rasul yang membawa peringatan, penjelasan dan bukti-bukti. Barangsiapa berpaling dari peringatan Allah, maka dia akan menjadi mangsa setan dan dijerumuskan ke dalam kecelakaan abadi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : 

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ 

"Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran (Rabb) Yang Maha Pemurah (Al Qur`an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya" [Az Zukhruf : 36].

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa jalan Allah, jalan kebenaran, hanya satu. Menyimpang darinya, berarti mengikuti jalan-jalan setan.

عَنْ جَابِرٍ قَالَ كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَطَّ خَطًّا هَكَذَا أَمَامَهُ فَقَالَ هَذَا سَبِيلُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَخَطَّيْنِ عَنْ يَمِينِهِ وَخَطَّيْنِ عَنْ شِمَالِهِ قَالَ هَذِهِ سَبِيلُ الشَّيْطَانِ ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ فِي الْخَطِّ الْأَسْوَدِ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ ( وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ) 

"Dari Jabir, dia berkata,”Kami duduk di dekat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau membuat sebuah garis di depan beliau, lalu beliau mengatakan: ‘Ini jalan Allah Azza wa Jalla. (Kemudian) beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam membuat dua buah garis di kanannya, dan dua garis di kirinya. Beliau bersabda: ‘Ini jalan-jalan setan’. Kemudian beliau meletakkan tangannya pada garis yang hitam (tengah, Pen), lalu membaca ayat ini." [2] (Dan bahwa (yang kami perintahkan ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia ; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain),karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kami bertakwa" [Al An'aam : 153] 

Menjadi jelaslah, bahwa jalan keselamatan agar terhindar dari tipu daya setan hanyalah dengan mengikuti jalan Allah, mengikuti Al Kitab dan As Sunnah sebagaimana pemahaman Salafush Shalih. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. 

وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَاتَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَاتَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَآءَتْ مَصِيرًا 

"Dan barangsiapa menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin (yaitu jalan para sahabat), Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu, dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali". [An Nisa` : 115].

3. Berlindung Kepada Allah Dari Gangguan Setan.
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: Makna ‘aku berlindung kepada Allah dari setan yang dilaknat’, yaitu aku meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang dilaknat dari gangguannya atas agamaku, atau pada duniaku, atau menghalangiku dari melakukan apa yang aku diperintahkan dengannya, atau mendorongku melakukan apa yang aku dilarang dengannya. Karena tidak ada yang mencegah setan dari manusia kecuali Allah.

Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan untuk mengambil hati dan bersikap lembut kepada setan manusia, dengan melakukan kebaikan kepadanya, agar tabi’atnya (yang baik) menolaknya dari gangguan (yang dia lakukan). 

Allah memerintahkan agar (manusia) berlindung kepadaNya dari setan, jin, karena dia tidak menerima suap. Perbuatan baik tidak akan mempengaruhinya, karena dia (setan) memiliki tabi’at yang jahat. Dan tidak akan mencegahnya darimu, kecuali Yang telah menciptakannya.[3]

Inilah sebaik-baik jalan untuk menyelamatkan diri dari setan dan tentaranya, dengan memohon perlindungan kepada Allah Azza wa Jalla, karena Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui, dan Maha Berkuasa. 

Memohon perlindungan ini dilakukan secara umum pada setiap waktu, setiap diganggu setan, dan juga dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang dituntunkan Allah dan RasulNya. Allah berfirman : 

وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ 

"Dan katakanlah : "Ya, Rabb-ku. Aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau, ya Rabb-ku, dari kedatangan mereka kepadaku". [Al Mukminun : 97-98]

Allah juga berfirman,

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ باِللهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ 

"Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". [Al A’raf : 200].

Adapun waktu-waktu tertentu yang dituntunkan untuk beristi’adzah, antara lain ialah : saat diganggu setan, adanya bisikan jahat, gangguan di dalam shalat, saat marah, mimpi buruk; saat akan membaca Al Qur1an, hendak masuk masjid, saat masuk ke tempat buang hajat, saat mendengar lolongan anjing dan ringkikan keledai, ketika akan berjima’, pada waktu pagi dan petang, isti’adzah untuk anak-anak dan keluarga, ketika singgah di suatu tempat, ketika akan tidur. Perincian dalil-dalil ini semua terdapat di dalam hadits-hadits yang shahih.

4. Membaca Al Qur`an.
Di antara hikmah Allah menurunkan kitab suci Al Qur`an ialah sebagai obat dan penawar bagi orang yang beriman. Allah berfirman, 

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَاهُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَيَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلاَّخَسَارًا 

"Dan Kami turunkan dari Al Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian". [Al Isra` : 82]

Dalam hal ini, membaca Al Qur`an juga termasuk sebagai terapi mengusir atau menjaga dari gangguan setan. Karena sesungguhnya, dengan sebab bacaan Al Qur`an ini, setan akan lari menjauh.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ 

"Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, janganlah kamu menjadikan rumah-rumah kamu sebagai kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al Baqarah di dalamnya".[HR Muslim, no. 780]

Kepada Abu Hurairah, setan telah membukakan salah satu rahasianya. Hal ini dibenarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Setan mengatakan.

إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ ( اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الْآيَةَ فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ 

"Jika engkau menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat kursi (Allahu la ilaha illa huwal hayyul qayyum) sampai engkau menyelesaikan ayat tersebut. Maka sesungguhnya akan selalu ada padamu seorang penjaga dari Allah, dan setan tidak akan mendekatimu sampai engkau masuk waktu pagi". [HR Bukhari]

5. Memperbanyak Dzikrullah.
Dzikrullah merupakan benteng yang sangat kokoh untuk melindungi diri dari gangguan setan. Sebagaimana hal ini diketahui dari pemberitaan Allah melalui para rasulNya. Antara lain melalui lisan Nabi Yahya Alaihissallam, sebagaimana hadits di bawah ini.

عَنْ الْحَارِثِ الْأَشْعَرِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ أَمَرَ يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ أَنْ يَعْمَلَ بِهَا وَيَأْمُرَ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنْ يَعْمَلُوا بِهَا...وَآمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوا اللَّهَ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ الْعَدُوُّ فِي أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى إِذَا أَتَى عَلَى حِصْنٍ حَصِينٍ فَأَحْرَزَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ كَذَلِكَ الْعَبْدُ لَا يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ إِلَّا بِذِكْرِ اللَّهِ

Dari Al Harits Al Asy’ari, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah memerintahkan Yahya bin Zakaria Alaihissallam dengan lima kalimat, agar beliau mengamalkannya dan memerintahkan Bani Israil agar mereka mengamalkannya (di antaranya)… Aku perintahkan kamu untuk dzikrullah (mengingat, menyebut Allah). Sesungguhnya perumpamaan itu seperti perumpamaan seorang laki-laki yang dikejar oleh musuhnya dengan cepat, sehingga apabila dia telah mendatangi benteng yang kokoh, kemudian dia menyelamatkan dirinya dari mereka (dengan berlindung di dalam benteng tersebut). Demikianlah seorang hamba tidak akan dapat melindungi dirinya dari setan, kecuali dengan dzikrullah". [HR Ahmad]

Sehingga, jika Anda ingin selamat dari tipu daya dan gangguan setan, hendaklah selalu membasahi lidah dengan dzikrullah disertai konsentrasi dengan hati.

6. Menetapi Jama’ah Umat Islam.
Bergabung dengan jamaah umat Islam dalam melaksanakan berbagai ibadah yang dituntunkan dengan berjamaah, merupakan salah satu cara menyelamatkan diri dari incaran setan. Karena sesungguhnya, setan merupakan serigala yang akan menerkam manusia, sebagaimana serigala akan menerkam domba yang menyendiri dari rombongannya.

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمُ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدِ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ قَالَ زَائِدَةُ قَالَ السَّائِبُ يَعْنِي بِالْجَمَاعَةِ الصَّلَاةَ فِي الْجَمَاعَةِ 

"Dari Abu Darda’, dia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada tiga orang di suatu desa atau padang, tidak didirikan shalat jamaah pada mereka, kecuali setan menguasai mereka. Maka bergabunglah dengan jamaah, karena sesungguhnya serigala itu akan memakan kambing yang menyendiri" [HR Abu Dawud, no. 547]

7. Mengetahui Tipu-Daya Setan Sehingga Mewaspadainya.
Sungguh setan sangat antusias menyesatkan manusia. Dia menghabiskan umur dan nafasnya untuk merusak keadaan manusia. Maka kewajiban orang yang berakal, ia harus mewaspadai musuhnya ini, yang telah menampakkan permusuhannya semenjak zaman Nabi Adam Alaihissallam. Allah memperingatkan hamba-hambaNya dengan firmanNya : 

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَن يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَازَكَى مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللهَ يُزَكِّي مَن يَشَآءُ وَاللهُ سَمِيعٌ عَلِيمُُ 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendakiNya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". [An Nur : 21]

Salah satu cara untuk mengetahui tipu daya setan, yaitu dengan mengetahui dan membongkar tipu-dayanya, sehingga seseorang dapat menghindarinya. Karena barangsiapa tidak mengetahui keburukan, tanpa disadarinya, dia akan terjerumus ke dalamnya. 

8. Menyelisihi Setan Dan Menjauhi Sarana-Sarananya Untuk Menyesatkan manusia.
Setan adalah musuh manusia. Kita wajib menjadikannya sebagai musuh. Karena tabiat musuh selalu berusaha dengan berbagai cara untuk mencelakakan musuhnya dan menjauhkannya dari kebaikan-kebaikan. Allah berfirman : 

يَآأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَيَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغُرُورُ إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُوا حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ 

"Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan sekali-kali janganlah setan yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala". [Fathir : 5, 6].

Termasuk dalam hal ini, yaitu menyelisihi perbuatan-perbuatan setan, seperti : 
- Setan makan dan minum dengan tangan kiri, maka kita menyelisihinya dengan makan dan minum dengan tangan kanan. 
- Setan tidak melakukan qailulah (istirahat di tengah hari), maka kita menyelisihinya dengan melakukan qailulah.
- Kita wajib meninggalkan tabdzir (pemborosan), karena orang-orang yang melakukan tabdzir adalah saudara-saudara setan.
- Kita wajib melakukan sesuatu dengan tenang dan hati-hati, karena sikap tergesa-gesa adalah dari setan.
- Hendaklah kita menolak dan menahan sekuatnya saat menguap, karena hal itu dari setan.

Dalil-dalil yang kami sebutkan ini, terdapat di dalam hadits-hadits yang shahih. Demikian juga kita jauhi sarana-sarana yang digunakan setan untuk menyesatkan manusia, seperti musik, nyanyian, minuman keras, dan lain-lain. 

9. Meyakini Kelemahan Tipu-Daya Setan
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

الَّذِينَ ءَامَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَآءَ الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا 

"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan setan itu, karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah". [An Nisa` : 76]. 

Bagaimanapun lihainya setan menebarkan perangkap-perangkapnya atas manusia, namun kita tetap harus meyakini bahwa tipu daya setan itu sesungguhnya lemah. Asalkan kita selalu mentaati Allah Yang Maha Perkasa.

Di antara kelemahan setan ialah: dia tidak dapat membuka pintu yang dikunci dan disebut nama Allah padanya. Demikian juga tidak dapat makan bersama manusia yang mengucapkan bismillah sebelumnya. Setab juga tidak dapat bermalam di dalam rumah yang penghuninya masuk dengan membaca bismillah.

10. Taubat Dan Istighfar.
Selama masih hidup, manusia membutuhkan taubat dan istighfar dari dosa-dosanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Selama manusia berbuat demikian, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan selalu mengampuninya.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ إِبْلِيسَ قَالَ لِرَبِّهِ بِعِزَّتِكَ وَجَلَالِكَ لَا أَبْرَحُ أُغْوِي بَنِي آدَمَ مَا دَامَتِ الْأَرْوَاحُ فِيهِمْ فَقَالَ اللَّهُ فَبِعِزَّتِي وَجَلَالِي لَا أَبْرَحُ أَغْفِرُ لَهُمْ مَا اسْتَغْفَرُونِي 

"Dari Abu Sa’id Al Khudri, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Iblis berkata kepada Robbnya,’Demi kemuliaan dan keagunganMu, aku senantiasa akan menyesatkan anak-anak Adam selama ruh masih ada pada mereka’. Maka Allah berfirman,’Demi kemuliaan dan keagunganMu, Aku senantiasa akan mengampuni mereka selama mereka mohon ampun kepadaKu". [HR Ahmad].

Inilah sedikit penjelasan tentang setan dan tipu dayanya. Semoga bermanfaat dan menjadi bekal untuk membentengi diri kita dari gangguan dan godaan setan yang terkutuk. Wallahul musta’an.